Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Jika Waktuku Tidak Banyak Lagi

Jika waktuku tidak banyak lagi, izinkan aku melakukan hal yang tidak pernah bisa aku lakukan. Izinkan aku untuk menentukan sendiri masa depanku. Izinkan aku untuk bisa bebas seperti burung di alam sana. Izinkan aku untuk mencari jati diriku sendiri. Tanpa kalian campuri, biar saja jika aku jatuh, aku tidak akan menyesalinya, ini sudah menjadi pilihanku. Izinkan aku melakukan itu semua, aku mohon. Jika waktuku tidak banyak lagi, izinkan aku mencoba menjadi yang terbaik untuk kalian. Mencoba menjadi seseorang yang akan kalian banggakan nanti. Mencoba menjadi seseorang yang akan selalu dikenang saat aku benar-benar sudah tidak ada. Mencoba menjadi seseorang yang memang pantas hadir di hidup kalian. Jika waktuku tidak banyak lagi, izinkan aku memeluk kalian untuk yang terakhir kalinya. Melepas semua ketakutan yang akan aku hadapi nanti. Menerima kekuatan yang kalian beri. Izinkan aku memeluk kalian sebagai tanda perpisahan. Tapi ingat, aku tidak ingin ada air mata. Peluk aku dengan s

Tentang Kita, Cerita Kita

“Kamu, tuh, pembohong terbaik di seluruh dunia. Kamu bisa bohong ke semua orang, tapi engga ke aku. Kamu itu rapuh, itu yang bikin aku ada disini buat jagain kamu.” – A.S. Sehebat apapun aku menyembunyikan suatu hal, kamu selalu berhasil mengetahuinya. Membuatku tidak pernah sanggup berbohong kepadamu, termasuk perihal perasaanku. Terkadang aku benci saat kamu bisa membaca semuanya secara tepat, membuatku tidak mempunyai celah untuk berbohong. Kamu selalu bisa membuatku tidak berani menatap mata elangmu itu. Kamu selalu punya cara untuk membongkar semuanya. Tigabelas tahun bukan waktu yang singkat untuk kita. Banyak hal baru yang kita lakukan bersama. Banyak kenangan indah yang kita buat bersama. Banyak kenyataan menyakitkan yang kita rasakan bersama. Dulu, saat keadaan belum sedekat ini, kamu adalah laki-laki pertama yang aku benci di hidupku. Kamu selalu mengangguku saat aku sedang belajar berjalan. Kamu selalu mengangguku saat aku sedang bermain. Kamu selalu saja mengangguku.

Inginku Tetap Jadi Putri Kecilmu

Ayah, ternyata waktu berjalan begitu cepat. Sekarang keadaan sudah berubah. Ayah sudah semakin berumur dan aku pun semakin dewasa. Ayah, aku rindu kenangan kita dulu. Bisakah kita mengulangnya sekali lagi? Ayah, aku rindu Ayah, sangat rindu. Aku rindu Ayah yang dulu selalu ada. Aku rindu Ayah yang tidak pernah lelah mendengarkan celotehanku. Yah, waktu ternyata membuat kita banyak berubah. Kini aku sulit bertemu dengan Ayah. Hanya untuk berbicara sebentar saja rasanya sulit. Saat aku membuka album foto tentang kita, aku selalu berharap diberi kesempatan untuk kembali merasakan pelukan hangatmu. Aku berharap Ayah memelukku dengan penuh kasih sayang. Terkadang aku tidak bisa menghentikan air mata yang dengan lantangnya menetes di foto kita berdua. Aku ingin Ayah kembali menggendongku dan mengajakku keliling kota. Namun rasanya sangat sulit. Tubuh Ayah yang semakin ringkih dan aku yang semakin besar, pasti akan sangat sulit untuk terwujud. Ayah, aku tidak akan pernah lupa bagaiman

Kamu; Penduduk Bumi

Cerita ini kubuat spesial untukmu, Penduduk Bumi. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menyimpan kenangan dengan seseorang. Kali ini aku memilih membuat cerita ini. Mencoba menggali kembali kenangan yang sudah terlewati. Mengingat banyak hal yang pernah terlupakan. Mengulik perjalanan panjang yang pernah terjadi bersamamu, Penduduk Bumi. Boleh aku memulainya? Tentu saja, ini ceritaku. Kamu–Penduduk Bumi–yang selalu ada, terimakasih sudah bertahan sejauh ini. Kamu tahu? Aku takut kamu menghilang seperti yang lain,  jauh sebelum kamu merasakannya juga. Aku takut kamu pergi saat aku mulai terbiasa. Aku takut kamu pergi saat aku mulai nyaman. Aku takut, jujur saja. Itu sebabnya aku pernah sedikit menghindarimu. Berjaga-jaga agar hatiku tidak terlalu sakit saat kamu memilih pergi. Apa kamu menyadarinya? Eum, sepertinya tidak. Kamu–Penduduk Bumi–yang selalu hadir dengan semangat yang kamu punya, terimakasih untuk semua waktumu. Terimakasih karena tidak pernah lelah menghadapi